A.
Pendahuluan
Di zaman
modern seperti ini, sudah bayak perusahaan-perusahaan minuman herbal yang sudah
membuat bermacam-macam produk yang bisa di konsumsi oleh masyarakat.
Perusahaan-perusahaan tersebut tidak luput dari yang namanya dunia persaingan, dimana
perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman herbal siap saji sudah banyak mengeluarkan berbagai macam
variasi seperti bentuk kemasan, cita rasa, pengembangan produk, dan lain
sebagainya. Namun di zaman seperti sekarang ini terkadang banyak orang yang
lebih menyukai minuman yang lebih trend dan lebih modern, seperti minuman
produk dengan brand tertentu yang lebih trend, minuman berkarbonat yang lebih
familiar contohnya coca-cola, pepsi, sprite, dan produk brand terkenal lainnya.
Masyarakat menganggap minuman-minuman yang berbau herbal dan pribumi merupakan
minuman yang kuno dan ketinggalan zaman. Walaupun sebenarnya manfaat dan
pengaruh minuman-minuman produk berkarbonat tersebut lebih tidak bagus untuk kesehatan.
Gambar 1 : Minuman yang berkarbonat
The Coca Cola Company merupakan salah satu perusahaan air minum
berkarbonat yang sudah tersebar di 200 Negara di dunia. Perusahaan ini
menghasilkan berbagai macam variasi
produk seperti Coca Cola, sprite, fanta, pepsi, isotonic, dan lain sebagainya. Di Indonesia produk perusahaan
ini sudah familiar dimata masyarakat karena perusahaan ini merupakan pelopor
minuman berkabonasi. Minuman yang telah
ada sejak tahun 1886 pertama kali di buat oleh seorang apoterker Atlanta,
yang terinspirasi oleh rasa ingin tahu
yang sederhana. Ia mengaduk caramel cair dan mencoba mengkombinasikan nya dengan air berkarbonasi
lalu dicobakannya pada pelanggan apotiknya dan banyak yang menyukainya, minuman
baru ini kemudian ia meletakkannya di Apotik
nya dan menjualnya 5 sen per gelas. Minuman ini kemudian diberi nama Coca Cola
oleh Frank Robinson yang merupakan pegawai bagian pembukuan di apotik tersebut.
Dari sekian banyak
perusahaan-perusahaan minuman di Indonesia, terdapat satu perusahaan yang
merupakan perusahaan yang memproduksi minuman khas Indonesia. Perusahaan ini juga suatu perusahaan asli
Indonesia, perusahaan dengan nama PT
Sosro ini sudah lama berdiri dan sudah
banyak memproduksi produk nya ke seluruh Indonesia dengan berbagai macam
variasi nya, baik dari segi rasa maupun kemasannya, varian ini bertujuan
untuk lebih menarik perhatian konsumen.
PT Sosro merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai varian minuman yang
berbahan dasar teh asli Indonesia.
Gambar
2 : Teh botol sosro
Sumber
Gambar : https://www.google.co.id/ q=foto+produk+PT+Sosro
Kedua produk
ini merupakan minuman yang sama familiar nya di mata masyarakat Indonesia, The
Coca Cola Company sebagai perusahaan minuman yang berasal dari Atalanta, Georgia,
Amerika Serikat dan PT Sosro sebagai perusahaan besar asli Indonesia.
Persaingan keduanya dan bagaimana perkembangan keduanya di Indonesia akan
dibahas dalam penulisan ini.
B.
The
Coca Cola di Indonesia
Lebih
dari 80 tahun yang lalu, Coca-Cola diproduksi untuk pertama kalinya di
Indonesia pada tahun 1932. Sejak saat itu, The Coca-Cola Company telah
memberikan kontribusi penting bagi perkembangan Negara, baik sebagai penyedia
lapangan kerja, investor, ataupun sebagai anggota masyarakat yang peduli. “Kami
bangga akan jejak kami di Indonesia dan sangat optimis dengan masa depan
negara,serta industri dan bisnis kami” .( Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola
Company ). Hal inilah yang mendorong The Coca Cola
Company untuk terus memberikan komitmen jangka panjang kepada Indonesia.
Di
tahun 2014, The Coca-Cola Company di Indonesia mempekerjakan lebih dari 12,000
karyawan di 10 pabrik pembotolan dan lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh
negeri. The Coca-Cola Company terdiri dari Coca-Cola Amatil Indonesia, mitra
pembotolan utama dan bisnis investasi Australia terbesar di Indonesia, yang
beroperasi sejak tahun 1992. Area CCAI meliputi sebagian besar daerah di
Indonesia kecuali Sulawesi Utara, yang dioperasikan
oleh Bangun Wenang Beverage Company (BWBC), perusahaan pembotolan lokal yang
dimiliki oleh keluarga Tenoch. The Coca-Cola Company juga terdiri dari
Coca-Cola Indonesia, kantor layanan lokal Coca-Cola yang bertanggung jawab atas
pemasaran merek dagang The Coca Cola Company di Indonesia, dan juga Commercial
Product Supply, pembuat sirup dan bahan baku produk The Coca-Cola Company untuk
Indonesia dan negara-negara lain di wilayah sekitar.
Filosofi
‘sustanability’ (keberlanjutan) telah melekat pada The Coca Cola Company di
Indonesia, dan keyakinan bahwa perusahaan tersebut bergantung pada masyarakat
yang kuat untuk memiliki bisnis yang kuat. Komitmen seperti ini bukanlah
sekedar sejarah komitmen ini tetap hadir di masa sekarang dan di masa depan.
Selama 2 tahun terakhir, The Coca-Cola Company telah menginvestasikan lebih
dari USD 300 juta di ibukota. Managing Director CCAI, Alison Watkins menyatakan
bahwa "tanda kepercayaan kami
terhadap Indonesia adalah minat kami untuk meningkatkan investasi di sana
sebanyak hampir setengah miliar dolar selama 3-4 tahun berikutnya".
Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola Company pun menyatakan." bahwa "Indonesia merupakan pasar penting bagi perusahaan
kami dalam perjalanan menujutahun 2020”.
Selain
itu Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola
Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi
masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research &
Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan,
strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas,
kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
Dengan
memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia,
Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan
produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002
Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka
yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia
meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang
khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan
mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses
meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan
Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi,
Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi
kebutuhan pasar di Indonesia. Selain berinovasi pada produk-produk baru,
Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan
kualitasnya.
Gambar 3 : Produk The Coca Cola
Company
Sumber Gambar : https://www.google.co.id/foto+produk+coca+cola
C. Sistem Informasi Manajemen
Coca Cola
Pengembangan
pendekatan Manajemen Sistem Informasi (Information System /IS) yang terarah
pada organisasi di Perusahaan Coca Cola, merupakan bentuk pengaruh evolusi
teknologi terhadap dunia usaha. Peran penting sistem informasi terhadap kinerja
bisnis perusahaan, pengembangan sumber daya manusia dan nilai tambah lainnya,
terutama bagi pemegang saham, membutuhkan tim yang berdedikasi tinggi dan profesional
dalam bidang manajemen sistem informasi. Tantangan akan muncul sesuai dengan
kebutuhan. Setiap tantangan harus ditangani sesuai prioritas guna menjamin
kepuasan terhadap jasa layanan pelanggan dalam skala yang luas.
Perusahaan coca
cola menggunakan sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh aspek bisnis.
Terlepas dari fokus dari aktivitas baik berupa supply chain, financial, atau
yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan. Manfaat dari sistem
komunitas ini akan dirasakan oleh seluruh komunitas bisnis coca cola. Salah
satu manfaat terpenting dari investasi CCBI (Coca Cola Bottling Indonesia) pada
teknologi sistem informasi selama lima tahun terakhir adalah dengan
meningkatkan kemampuan karyawan di seluruh level organisasi perusahaan coca
cola. Masa depan akan menjelang teknologi akan terus berkembang dan menciptakan
peluang baru untuk peningkatan produktifitas sumber daya manusia.
Kemampuan karyawan perusahaan coca cola untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas akan infrastruktur publik akan meningkat dan pelanggan coca cola akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring dengan kemajuan teknologi. Semua ini akan sangat membutuhkan dukungan dari semua tim yang rofesional dalam struktur organisasi coca cola.
Kemampuan karyawan perusahaan coca cola untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas akan infrastruktur publik akan meningkat dan pelanggan coca cola akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring dengan kemajuan teknologi. Semua ini akan sangat membutuhkan dukungan dari semua tim yang rofesional dalam struktur organisasi coca cola.
Departmen
Informasi Sistem akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan dari setiap lini
bisnis internal,serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan kualitas
investasi sistem informasi di perusahaan coca cola, dan pada akhirnya untuk
meningkatkan layanan terhadap pelanggan.
D.
Perkembangan
PT Sosro
Seiring dengan perkembangan bisnis
perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT Sinar Sosro dan PT
Gunung Slamat bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT
Anggada Putra Rekso Mulia (GrupRekso)
yang berkantor Pusat di : Berdiri pada
tahun 1974, PT Sinar Sosro merupakan
perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia
dan di dunia. Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di
jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
Ø Peduli
terhadap KUALITAS
Ø Peduli
terhadap KEAMANAN
Ø Peduli
terhadap KESEHATAN
Ø Serta RAMAH LINGKUNGAN
Tahun
1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota
Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di
daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini
dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa
pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan
cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut
siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara
ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses
penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan
kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan
mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa,
sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan
pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus
sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas
kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu
menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan
untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada
tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di
dunia. Pengembangan
bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan yaitu PT. Sinar Sosro, perusahan yang memproduksi Teh Siap
Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro,
Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A. PT. Gunung Slamat,
perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh
Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan
Teh Berko, PT. Gunuug Slamat mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008
untuk kategori Teh Celup.
Gambar 4 : Produk PT Sosro
Sumber Gambar : https://www.google.co.id/
q=foto+produk+PT+Sosro
E. aStrategi bersaing produk
PT Sosro
Pricing
Strategi, sosro menerapkan Demand Oriented Pricing Method atau metode penetapan
harga yang berorientasi pada permintaan, dimana sosro tidak membebankan harga
yang terlalu tinggi untuk sebuah produk minuman pelepas dahaga, akan tetapi
dengan harga yang ekonomis. Dengan harga tersebut, volume permintaan konsumen
akan besar, sehingga dengan margin yang kecil dikalikan dengan banyaknya volume
penjualan yang mereka terima, maka keuntungan secara keseluruhan akan besar.
Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen
menjadi tidak sulit membeli teh botol sosro karena mudah di cari dan harganya
terjangkau. Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena
teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi
dengan aroma buah-buahan dan melati.
Positioning
Strategy. Positioning yang dilakukan oleh Sosro
juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi
yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk
berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan
saluran distribusi (place), dll.
Distribution Strategy. Distribusi (penempatan) adalah bagian
dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk
dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran
(channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. PT
Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah
minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan adalah teh
dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Sukses pemasaran produk dan
besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi
distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi penjualan yang dilakukan
Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus
menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada
kesetiaan pelanggan.
Pricing Strategy. Pertama kali
mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar
yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu
itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak
lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang
sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang
dipasarkan pertama kali di Indonesia.
Promotion Strategy Kesuksesesan
sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek
pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum
umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset
pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada
sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i
yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah
biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di
Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat
sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk
dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa
Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat
sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah
keanehan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar