The Dreamer


counters

Senin, 25 Mei 2015

Makalah Brand Aura Produk PT SOSRO dengan PT COCA COLA



A.     Pendahuluan
Di zaman modern seperti ini, sudah bayak perusahaan-perusahaan minuman herbal yang sudah membuat bermacam-macam produk yang bisa di konsumsi oleh masyarakat. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak luput dari yang namanya dunia persaingan, dimana perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman herbal siap saji  sudah banyak mengeluarkan berbagai macam variasi seperti bentuk kemasan, cita rasa, pengembangan produk, dan lain sebagainya. Namun di zaman seperti sekarang ini terkadang banyak orang yang lebih menyukai minuman yang lebih trend dan lebih modern, seperti minuman produk dengan brand tertentu yang lebih trend, minuman berkarbonat yang lebih familiar contohnya coca-cola, pepsi, sprite, dan produk brand terkenal lainnya. Masyarakat menganggap minuman-minuman yang berbau herbal dan pribumi merupakan minuman yang kuno dan ketinggalan zaman. Walaupun sebenarnya manfaat dan pengaruh minuman-minuman produk berkarbonat tersebut lebih tidak bagus untuk kesehatan.
                          Gambar 1 : Minuman yang berkarbonat

                
                  Sumber Gambar : https://www.google.co.id/foto+produk+coca+cola
                    The Coca Cola Company  merupakan salah satu perusahaan air minum berkarbonat yang sudah tersebar di 200 Negara di dunia. Perusahaan ini menghasilkan berbagai  macam variasi produk seperti Coca Cola, sprite, fanta, pepsi, isotonic, dan  lain sebagainya. Di Indonesia produk perusahaan ini sudah familiar dimata masyarakat karena perusahaan ini merupakan pelopor minuman berkabonasi. Minuman  yang telah ada sejak tahun 1886 pertama kali di buat oleh seorang apoterker Atlanta, yang  terinspirasi oleh rasa ingin tahu yang sederhana. Ia mengaduk caramel cair dan mencoba  mengkombinasikan nya dengan air berkarbonasi lalu dicobakannya pada pelanggan apotiknya dan banyak yang menyukainya, minuman baru ini kemudian ia  meletakkannya di Apotik nya dan menjualnya 5 sen per gelas. Minuman ini kemudian diberi nama Coca Cola oleh Frank Robinson yang merupakan pegawai bagian pembukuan di apotik tersebut.   
                        Dari sekian banyak perusahaan-perusahaan minuman di Indonesia, terdapat satu perusahaan yang merupakan perusahaan yang memproduksi minuman khas Indonesia.  Perusahaan ini juga suatu perusahaan asli Indonesia,  perusahaan dengan nama PT Sosro ini  sudah lama berdiri dan sudah banyak memproduksi produk nya ke seluruh Indonesia dengan berbagai macam variasi nya, baik dari segi rasa maupun kemasannya, varian ini bertujuan untuk  lebih menarik perhatian konsumen. PT Sosro merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai varian minuman yang berbahan dasar teh asli Indonesia.
                                                 Gambar 2 : Teh botol sosro

                
                       Sumber Gambar : https://www.google.co.id/ q=foto+produk+PT+Sosro
                             Kedua produk ini merupakan minuman yang sama familiar nya di mata masyarakat Indonesia, The Coca Cola Company sebagai perusahaan minuman yang berasal dari Atalanta, Georgia, Amerika Serikat dan PT Sosro sebagai perusahaan besar asli Indonesia. Persaingan keduanya dan bagaimana perkembangan keduanya di Indonesia akan dibahas dalam penulisan ini.


B.   The Coca Cola di Indonesia                              
Lebih dari 80 tahun yang lalu, Coca-Cola diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1932. Sejak saat itu, The Coca-Cola Company telah memberikan kontribusi penting bagi perkembangan Negara, baik sebagai penyedia lapangan kerja, investor, ataupun sebagai anggota masyarakat yang peduli.  Kami bangga akan jejak kami di Indonesia dan sangat optimis dengan masa depan negara,serta industri dan bisnis kami” .( Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola Company ).  Hal inilah yang mendorong The Coca Cola Company untuk terus memberikan komitmen jangka panjang kepada Indonesia.
Di tahun 2014, The Coca-Cola Company di Indonesia mempekerjakan lebih dari 12,000 karyawan di 10 pabrik pembotolan dan  lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh negeri. The Coca-Cola Company terdiri dari Coca-Cola Amatil Indonesia, mitra pembotolan utama dan bisnis investasi Australia terbesar di Indonesia, yang beroperasi sejak tahun 1992. Area CCAI meliputi sebagian besar daerah di Indonesia kecuali Sulawesi Utara, yang  dioperasikan oleh Bangun Wenang Beverage Company (BWBC), perusahaan pembotolan lokal yang dimiliki oleh keluarga Tenoch. The Coca-Cola Company juga terdiri dari Coca-Cola Indonesia, kantor layanan lokal Coca-Cola yang bertanggung jawab atas pemasaran merek dagang The Coca Cola Company di Indonesia, dan juga Commercial Product Supply, pembuat sirup dan bahan baku produk The Coca-Cola Company untuk Indonesia dan negara-negara lain di wilayah sekitar.
Filosofi ‘sustanability’ (keberlanjutan) telah melekat pada The Coca Cola Company di Indonesia, dan keyakinan bahwa perusahaan tersebut bergantung pada masyarakat yang kuat untuk memiliki bisnis yang kuat. Komitmen seperti ini bukanlah sekedar sejarah komitmen ini tetap hadir di masa sekarang dan di masa depan. Selama 2 tahun terakhir, The Coca-Cola Company telah menginvestasikan lebih dari USD 300 juta di ibukota. Managing Director CCAI, Alison Watkins menyatakan bahwa "tanda kepercayaan kami terhadap Indonesia adalah minat kami untuk meningkatkan investasi di sana sebanyak hampir setengah miliar dolar selama 3-4 tahun berikutnya". Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola Company pun menyatakan." bahwa "Indonesia merupakan pasar penting bagi perusahaan kami dalam perjalanan menujutahun 2020”.
Selain itu Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya.
             Gambar 3 : Produk The Coca Cola Company 

        Sumber Gambar : https://www.google.co.id/foto+produk+coca+cola
C.   Sistem Informasi Manajemen Coca Cola
 Pengembangan pendekatan Manajemen Sistem Informasi (Information System /IS) yang terarah pada organisasi di Perusahaan Coca Cola, merupakan bentuk pengaruh evolusi teknologi terhadap dunia usaha. Peran penting sistem informasi terhadap kinerja bisnis perusahaan, pengembangan sumber daya manusia dan nilai tambah lainnya, terutama bagi pemegang saham, membutuhkan tim yang berdedikasi tinggi dan profesional dalam bidang manajemen sistem informasi. Tantangan akan muncul sesuai dengan kebutuhan. Setiap tantangan harus ditangani sesuai prioritas guna menjamin kepuasan terhadap jasa layanan pelanggan dalam skala yang luas.
Perusahaan coca cola menggunakan sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh aspek bisnis. Terlepas dari fokus dari aktivitas baik berupa supply chain, financial, atau yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan. Manfaat dari sistem komunitas ini akan dirasakan oleh seluruh komunitas bisnis coca cola. Salah satu manfaat terpenting dari investasi CCBI (Coca Cola Bottling Indonesia) pada teknologi sistem informasi selama lima tahun terakhir adalah dengan meningkatkan kemampuan karyawan di seluruh level organisasi perusahaan coca cola. Masa depan akan menjelang teknologi akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru untuk peningkatan produktifitas sumber daya manusia.
Kemampuan karyawan perusahaan coca cola untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas akan infrastruktur publik akan meningkat dan pelanggan coca cola akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring dengan kemajuan teknologi. Semua ini akan sangat membutuhkan dukungan dari semua tim yang rofesional dalam struktur organisasi coca cola.
Departmen Informasi Sistem akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan dari setiap lini bisnis internal,serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan kualitas investasi sistem informasi di perusahaan coca cola, dan pada akhirnya untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan.
D.   Perkembangan PT Sosro
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT Sinar Sosro  dan  PT Gunung Slamat bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT Anggada Putra  Rekso Mulia     (GrupRekso) yang berkantor Pusat di :  Berdiri pada tahun 1974, PT Sinar  Sosro merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Dasar atau Filosofi  PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
Ø  Peduli terhadap KUALITAS
Ø  Peduli terhadap KEAMANAN
Ø  Peduli terhadap KESEHATAN
Ø  Serta RAMAH LINGKUNGAN
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.                                    Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan yaitu  PT. Sinar Sosro, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A. PT. Gunung Slamat, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko, PT. Gunuug Slamat mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
                                                 Gambar 4 : Produk PT Sosro
                

                        Sumber Gambar : https://www.google.co.id/ q=foto+produk+PT+Sosro
E.   aStrategi bersaing produk PT Sosro
Pricing Strategi, sosro menerapkan Demand Oriented Pricing Method atau metode penetapan harga yang berorientasi pada permintaan, dimana sosro tidak membebankan harga yang terlalu tinggi untuk sebuah produk minuman pelepas dahaga, akan tetapi dengan harga yang ekonomis. Dengan harga tersebut, volume permintaan konsumen akan besar, sehingga dengan margin yang kecil dikalikan dengan banyaknya volume penjualan yang mereka terima, maka keuntungan secara keseluruhan akan besar.
                              Selling Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli teh botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau. Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.
Positioning Strategy.  Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place), dll.
Distribution Strategy.  Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Pricing Strategy. Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
Promotion Strategy Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar