The Dreamer


counters

Minggu, 10 Mei 2015

GOES TO MEDIA dan mengenali Lebih Dekat Wisata Palembang



             Rabu, 29 April 2015, semua mahasiswa/i semester 2 jurusan ilmu komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang melakukan  kunjungan ke salah satu media cetak yang ada di Palembang, Sumatera Selatan dan beberapa tempat wisata di Palembang. Kegiata ini dilakukan sebagai tugas dari mata kuliah Dasar-Dasar Jurnalistik untuk membuat artikel dengan objek salah satu media cetak dan tempat wisata yang ada di kota Palembang.
       
Kegiatan ini di mulai pada pukul 08.30 WIB dengan memulai perjalanan dari kampus menuju museum  bala putera dewa yang berada di Jalan Sriijaya I, KM. 5,5 Palembang. Museum yang berisi mengenai sejarah dari kebudayaan, adat istiadat, dan mengisahkan  kehidupan masyarakat  sumatera selatan, khusus nya Palembang. Memasuki museum terdapat gambar rilief di dinding yang menggambarkan kehidupan masyarakat Palembang mulai dari mata pencaharian, budaya, adat istiadat yang terlihat banyak ornamen-ornamen yang berwarna merah yang sangat kental dengan pengaruh Cina. 

 Di dalamnya terdapat  benda-benda sejarah peninggalan zaman kerajaan sriwijaya seperti presasti, ukiran khas sumsel, arca, manic-manik, stupika, senjatah, piagam, dan benda bersejarah lainnya. Namun sayang museum yang berisi sejarah, dan merupakan tempat atau sarana bagi kita khusus nya masyarakat Palembang untuk mengetahui sejarah tentang Sumatera Selatan, khusus nya Palembang ini masih sepi pengunjung, hal ini menurut saya di sebabkan kurangnya sosialisasi wisata kebudayaan baik dari pengurus ataupun Dinas Pariwisata setempat sehingga sangat jarang masyarakat untuk berkunjung.
        
            Selepas dari museum kami melanjutkan kunjungan ke hutan wisata  punti kayu yang berada  Jl. Kol. H. Burlian, KM 7 Palembang. Taman wisata  alam punti kayu merupakan kawasan hijau yang ada dikota Palembang. Taman wisata punti kayu menyajikan beberapa hiburan bernuansa hutan wisata, tempat ini dulunya ditetapkan sebagai hutan lindung, dan sekarang sudah menjadi objek wisata terbuka. Sama dengan museum  bala putera dewa, tempat ini pun seolah kurang menarik perhatian atau minat masyarakat untuk berkunjung, tempat ini seolah kalah dengan tempat wisata modern, pemandangan yang sangat jauh berbeda jika dibangding ketika saya pertama kali mengunjungi tempat ini sekitar 10 tahun yang lalu, yang dulu nya ramai sekarang seolah keramain tersebut telah lenyap.

            Setelah puas menikmati hutan wisata punti kayu, kami langsung berkunjung ke Sumatera Ekspres yang bersebelahan dengan taman wisata punti kayu, setelah beberapa menunggu kami langsung diberi arahan oleh Bapak Anto Narasoma seorang wartawan senior  di sumatera ekspres, ia memberikan materi mengenai penggunaan unsur  5W + 1H dalam berita, selain itu ia banyak memberikan motivasi untuk kami agar terus belajar dan berkarya untuk menjadi sukses, dia pun banyak bercerita mengenai pengalaman nya.  Setelah di beri arahan, kami dipersilakan untuk melihat ruang redaksi dari sumatera ekpres,

             Dari sumatera ekspres kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Siguntang yang merupakan taman purbakala yang ada di sebuah bukit kecil yang ada di Palembang. Bukit siguntang yang mempunyai tinggi 29-30 meter ini ditemukan beberapa temuan purbakala yang dikaitkan dengan kerajaan sriwijaya, di puncak bukit ini terdapat beberapa makam yang diyakini sebagai makam leluhur Palembang. Banyak yang mengatakan bahwa bukit ini ialah  tempat yang sakral. Adapun nama-nama makan yang berada di puncak bukit yaitu Radja Sigentar Alam, Putri Kembang Dadar,   Putri Rambut Selako, Pangeran Radja Batu Api, Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus Karang, dan Panglima Tuan Djundjungan.

            Dari bukit siguntang, kami menuju ke alqur’an al akbar yang terbuat dari ukiran kayu tembesu. di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang. Terdapat 30 juz ayat suci Al-Quran yang berhasil dipahat/diukir ala khas Palembang dalam lembar kayu dan menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu tembesu dengan biaya tidak kurang Rp 2 miliar, dimana masing-masing lembar ukuran halamannya 177 x 140 x 2,5 sentimeter dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter.

Foto di al-qur’an Al Akbar Gandus palembang

           Setelah puas menikmati dan mengabadikan di alqur'an al akbar kunjungan pun selesai, kami kembali lagi ke kampus untuk pulang ke rumah. sekian laporan dari saya mengenai STISIPOL Candradimuka GOES TO MEDIA. menurut saya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk dilakukan, karena selain untuk mengetahui secara langsung bagaimana pers/media, kegiatan ini juga bermanfaaat agar untuk meningkatkan pariwisata di palembang dan menjalin silahturahmi antar mahasiswa pagi, sore , dan weekend.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar